
Business
|
in this topic.
Pabrik Baterai Lithium Indonesia-Cina Siap Beroperasi Akhir 2026
Harish M
Senin, 30 Juni 2025 pukul 18.00

Ringkasan
Dibuat oleh AI
Pabrik baterai lithium-ion yang dibangun oleh perusahaan Indonesia bersama raksasa Cina, CATL, ditargetkan mulai beroperasi akhir 2026. Pabrik ini akan memiliki kapasitas awal 6,9 GWh dan akan terus dikembangkan hingga 15 GWh untuk produksi baterai kendaraan listrik (EV). Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga menyebut pabrik tersebut bisa diperluas hingga 40 GWh jika mencakup baterai untuk penyimpanan energi dari panel surya. Proyek ini merupakan bagian dari investasi senilai US$6 miliar yang mencakup tambang nikel, pengolahan, manufaktur baterai EV, hingga daur ulang. Pabrik akan dibangun di Jawa Barat dan proyek pendukung lainnya di Maluku Utara.
Pabrik baterai lithium-ion hasil kerja sama antara perusahaan Indonesia dan perusahaan Cina CATL ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2026 dengan kapasitas awal sebesar 6,9 gigawatt jam (GWh), ujar seorang pejabat Indonesia pada Minggu (29 Juni).
Pabrik ini direncanakan untuk diperluas hingga mampu memproduksi baterai kendaraan listrik (EV) dengan kapasitas penyimpanan hingga 15 GWh, kata juru bicara Kementerian Energi, Dwi Anggia, seraya menambahkan bahwa hasil produksinya akan dijual ke pasar domestik maupun internasional.
Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Indonesia Battery Corporation dan perusahaan raksasa asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Limited (CATL), sebagai bagian dari proyek baterai senilai US$6 miliar yang ditandatangani pada tahun 2022. Kerja sama ini mencakup tambang nikel, proses pengolahan, manufaktur baterai EV, hingga daur ulang baterai.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Bahlil Lahadalia, dalam acara peletakan batu pertama proyek tersebut mengatakan bahwa pabrik ini juga berpotensi memproduksi jenis baterai untuk penyimpanan energi dari panel surya.
“Dengan baterai untuk panel surya, total kapasitas produksi pabrik ini bisa mencapai hingga 40 GWh,” katanya, sambil menambahkan bahwa diskusi dengan pemilik proyek masih berlangsung.
Pabrik baterai ini akan dibangun di Jawa Barat, sementara sub-proyek lainnya akan berlokasi di Provinsi Maluku Utara yang kaya akan cadangan nikel.
Pemerintah Indonesia, yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, telah menetapkan target ambisius untuk memproduksi sekitar 600.000 kendaraan listrik pada tahun 2030 — sekitar 13 kali lipat dari jumlah kendaraan listrik yang terjual di Indonesia pada tahun lalu.
Similar Articles
NEWS
BYD Siap Tanggung Jawab Jika Mobil Self-Parking Miliknya Mengalami Kecelakaan
Business
•

NEWS
Hyundai Ioniq 6 N Hadir dengan Fitur Drift, Simulasi Gigi, dan Akselerasi Super Cepat
Business
•

NEWS
Amazon Akan Menutup Freevee pada Agustus, Semua Konten Di Migrasi ke Prime Video
Business
•

NEWS
Tech in Asia Indonesia Tutup Situs Bahasa Indonesia Mulai 15 Juli
Business
•

NEWS
Microsoft PHK 9.000 Karyawan, Divisi Xbox Paling Terdampak
Business
•

ALSO READ


Pabrik Baterai Lithium Indonesia-Cina Siap Beroperasi Akhir 2026
Harish M
Senin, 30 Juni 2025 pukul 18.00
Business
|
in this topic.
Ringkasan
Dibuat oleh AI
Pabrik baterai lithium-ion yang dibangun oleh perusahaan Indonesia bersama raksasa Cina, CATL, ditargetkan mulai beroperasi akhir 2026. Pabrik ini akan memiliki kapasitas awal 6,9 GWh dan akan terus dikembangkan hingga 15 GWh untuk produksi baterai kendaraan listrik (EV). Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga menyebut pabrik tersebut bisa diperluas hingga 40 GWh jika mencakup baterai untuk penyimpanan energi dari panel surya. Proyek ini merupakan bagian dari investasi senilai US$6 miliar yang mencakup tambang nikel, pengolahan, manufaktur baterai EV, hingga daur ulang. Pabrik akan dibangun di Jawa Barat dan proyek pendukung lainnya di Maluku Utara.
Pabrik baterai lithium-ion hasil kerja sama antara perusahaan Indonesia dan perusahaan Cina CATL ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2026 dengan kapasitas awal sebesar 6,9 gigawatt jam (GWh), ujar seorang pejabat Indonesia pada Minggu (29 Juni).
Pabrik ini direncanakan untuk diperluas hingga mampu memproduksi baterai kendaraan listrik (EV) dengan kapasitas penyimpanan hingga 15 GWh, kata juru bicara Kementerian Energi, Dwi Anggia, seraya menambahkan bahwa hasil produksinya akan dijual ke pasar domestik maupun internasional.
Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Indonesia Battery Corporation dan perusahaan raksasa asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Limited (CATL), sebagai bagian dari proyek baterai senilai US$6 miliar yang ditandatangani pada tahun 2022. Kerja sama ini mencakup tambang nikel, proses pengolahan, manufaktur baterai EV, hingga daur ulang baterai.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Bahlil Lahadalia, dalam acara peletakan batu pertama proyek tersebut mengatakan bahwa pabrik ini juga berpotensi memproduksi jenis baterai untuk penyimpanan energi dari panel surya.
“Dengan baterai untuk panel surya, total kapasitas produksi pabrik ini bisa mencapai hingga 40 GWh,” katanya, sambil menambahkan bahwa diskusi dengan pemilik proyek masih berlangsung.
Pabrik baterai ini akan dibangun di Jawa Barat, sementara sub-proyek lainnya akan berlokasi di Provinsi Maluku Utara yang kaya akan cadangan nikel.
Pemerintah Indonesia, yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, telah menetapkan target ambisius untuk memproduksi sekitar 600.000 kendaraan listrik pada tahun 2030 — sekitar 13 kali lipat dari jumlah kendaraan listrik yang terjual di Indonesia pada tahun lalu.
Similar Articles
NEWS
BYD Siap Tanggung Jawab Jika Mobil Self-Parking Miliknya Mengalami Kecelakaan
Business
•

NEWS
BYD Siap Tanggung Jawab Jika Mobil Self-Parking Miliknya Mengalami Kecelakaan
Business
•

NEWS
Hyundai Ioniq 6 N Hadir dengan Fitur Drift, Simulasi Gigi, dan Akselerasi Super Cepat
Business
•

NEWS
Hyundai Ioniq 6 N Hadir dengan Fitur Drift, Simulasi Gigi, dan Akselerasi Super Cepat
Business
•

NEWS
Amazon Akan Menutup Freevee pada Agustus, Semua Konten Di Migrasi ke Prime Video
Business
•

NEWS
Amazon Akan Menutup Freevee pada Agustus, Semua Konten Di Migrasi ke Prime Video
Business
•

NEWS
Tech in Asia Indonesia Tutup Situs Bahasa Indonesia Mulai 15 Juli
Business
•

NEWS
Tech in Asia Indonesia Tutup Situs Bahasa Indonesia Mulai 15 Juli
Business
•

Veirn.
Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.
Veirn.
Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.
Veirn.
Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.