AI

|

in this topic.

Google Incar Kesepakatan dengan Apple untuk Bawa Gemini AI ke iPhone di Pertengahan 2025

Harish Malhi

Kamis, 01 Mei 2025 pukul 11.27

Ringkasan

Dibuat oleh AI

Google berupaya kerja sama dengan Apple agar Gemini AI hadir di iPhone pada 2025. Sundar Pichai ungkap potensi integrasi Gemini ke Apple Intelligence di tengah gugatan antitrust besar.

Bayangin kalau iPhone lo bisa jalanin Gemini AI milik Google bukan cuma Siri yang upgrade, tapi seluruh pengalaman AI jadi makin pintar dan responsif.

Kabar terbaru dari persidangan antitrust di Washington mengindikasikan bahwa Google dan Apple mungkin akan bekerja sama untuk mewujudkan hal ini. CEO Google, Sundar Pichai, memberikan clue bahwa kesepakatan bisa tercapai di pertengahan 2025, dan Gemini AI bakal jadi bagian dari Apple Intelligence.

Ini bukan cuma soal fitur baru di iPhone, hal tersebut juga menyangkut soal gimana raksasa-raksasa teknologi bersaing (dan mungkin kolaborasi) buat mendominasi masa depan AI.

Gemini AI di iPhone: Kolaborasi atau Strategi?

Di tengah tekanan dari Departemen Kehakiman AS (DOJ), Sundar Pichai mengungkap bahwa Google belum mencapai kesepakatan dengan Apple, tapi udah ngobrol langsung sama Tim Cook tahun lalu soal kemungkinan integrasi Gemini AI ke dalam iPhone.

Kalau kesepakatan ini berjalan, Gemini akan menjadi bagian dari “Apple Intelligence”, yakni sekumpulan fitur AI baru Apple.
Secara gak langsung, Apple bisa memanfaatkan kecanggihan AI buatan Google sementara Google mendapat jalur baru untuk menanamkan pengaruhnya ke perangkat iOS.

Ini bisa jadi langkah win-win, atau bisa juga taktik Google untuk tetap dominan di tengah sorotan hukum.

Sisi Lain: Gugatan Antitrust dan Ancaman Regulasi

Tidak berhenti disitu, semua ini terjadi di tengah gugatan besar DOJ terhadap Google soal monopoli pencarian online.

DOJ pengin memaksa Google berhenti membayar Apple, Samsung, AT&T, dan Verizon agar tetap jadi mesin pencari default. Mereka bahkan minta Google berhenti membayar demi dominasi search, bahkan membagikan data pencarian mereka ke pesaing.

Sundar Pichai bilang kalau langkah itu ekstrem banget, kayak "memaksa kami bagi-bagi dapur rahasia Google Search".
Dia bilang, kalau dipaksa seperti itu, Google mungkin nggak akan investasi R&D sebesar dua dekade terakhir, karena teknologi mereka bisa di-reverse engineer dengan gampang.

Gemini AI dan Iklan: Bisnis Model Baru?

Menariknya, Pichai juga bilang Google sedang bereksperimen buat nambahin iklan ke dalam aplikasi Gemini. Langkah ini bisa jadi bentuk monetisasi AI yang belum banyak dilakukan pesaingnya. Di saat Apple (dan OpenAI) fokus ke AI pribadi dan produktivitas, Google bisa jadi satu-satunya yang langsung nge-blend AI sama ekosistem bisnis iklannya.

Bayangin: asisten AI lo bukan cuma bantu lo ngerjain tugas, tapi juga ngasih rekomendasi produk (alias iklan) yang nyambung banget sama kebutuhan lo.

Apa Artinya Buat Masa Depan AI?

Kalau kesepakatan Apple-Google terjadi, ini bakal jadi kerja sama AI paling berpengaruh sejak ChatGPT meledak.

Gemini bisa hadir di iPhone, Siri mungkin dapat otak baru, dan Apple bisa fokus ke UX, sementara Google urus AI-nya. Tapi di sisi lain, hal ini juga bisa memperkuat dominasi Google, sesuatu yang regulator di AS jelas nggak suka.

Kalau pengadilan mutusin buat pecah kongsi besar-besaran (Chrome dijual, data pencarian dibagi, dan seterusnya), masa depan internet bisa berubah total.

Kolaborasi Apple dan Google soal AI adalah momen penting dalam persimpangan antara inovasi dan regulasi. Di satu sisi, kita bisa dapat perangkat yang lebih canggih dan responsif. Tapi di sisi lain, dunia mungkin harus mempertimbangkan apakah dominasi beberapa pemain besar masih sehat buat perkembangan teknologi secara menyeluruh.

Yang jelas, pertarungan belum selesai dan 2025 bisa jadi titik balik besar dalam sejarah perkembangan AI dan internet seperti yang kita kenal.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.

Google Incar Kesepakatan dengan Apple untuk Bawa Gemini AI ke iPhone di Pertengahan 2025

Harish Malhi

Kamis, 01 Mei 2025 pukul 11.27

AI

|

in this topic.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.

Ringkasan

Dibuat oleh AI

Google berupaya kerja sama dengan Apple agar Gemini AI hadir di iPhone pada 2025. Sundar Pichai ungkap potensi integrasi Gemini ke Apple Intelligence di tengah gugatan antitrust besar.

Bayangin kalau iPhone lo bisa jalanin Gemini AI milik Google bukan cuma Siri yang upgrade, tapi seluruh pengalaman AI jadi makin pintar dan responsif.

Kabar terbaru dari persidangan antitrust di Washington mengindikasikan bahwa Google dan Apple mungkin akan bekerja sama untuk mewujudkan hal ini. CEO Google, Sundar Pichai, memberikan clue bahwa kesepakatan bisa tercapai di pertengahan 2025, dan Gemini AI bakal jadi bagian dari Apple Intelligence.

Ini bukan cuma soal fitur baru di iPhone, hal tersebut juga menyangkut soal gimana raksasa-raksasa teknologi bersaing (dan mungkin kolaborasi) buat mendominasi masa depan AI.

Gemini AI di iPhone: Kolaborasi atau Strategi?

Di tengah tekanan dari Departemen Kehakiman AS (DOJ), Sundar Pichai mengungkap bahwa Google belum mencapai kesepakatan dengan Apple, tapi udah ngobrol langsung sama Tim Cook tahun lalu soal kemungkinan integrasi Gemini AI ke dalam iPhone.

Kalau kesepakatan ini berjalan, Gemini akan menjadi bagian dari “Apple Intelligence”, yakni sekumpulan fitur AI baru Apple.
Secara gak langsung, Apple bisa memanfaatkan kecanggihan AI buatan Google sementara Google mendapat jalur baru untuk menanamkan pengaruhnya ke perangkat iOS.

Ini bisa jadi langkah win-win, atau bisa juga taktik Google untuk tetap dominan di tengah sorotan hukum.

Sisi Lain: Gugatan Antitrust dan Ancaman Regulasi

Tidak berhenti disitu, semua ini terjadi di tengah gugatan besar DOJ terhadap Google soal monopoli pencarian online.

DOJ pengin memaksa Google berhenti membayar Apple, Samsung, AT&T, dan Verizon agar tetap jadi mesin pencari default. Mereka bahkan minta Google berhenti membayar demi dominasi search, bahkan membagikan data pencarian mereka ke pesaing.

Sundar Pichai bilang kalau langkah itu ekstrem banget, kayak "memaksa kami bagi-bagi dapur rahasia Google Search".
Dia bilang, kalau dipaksa seperti itu, Google mungkin nggak akan investasi R&D sebesar dua dekade terakhir, karena teknologi mereka bisa di-reverse engineer dengan gampang.

Gemini AI dan Iklan: Bisnis Model Baru?

Menariknya, Pichai juga bilang Google sedang bereksperimen buat nambahin iklan ke dalam aplikasi Gemini. Langkah ini bisa jadi bentuk monetisasi AI yang belum banyak dilakukan pesaingnya. Di saat Apple (dan OpenAI) fokus ke AI pribadi dan produktivitas, Google bisa jadi satu-satunya yang langsung nge-blend AI sama ekosistem bisnis iklannya.

Bayangin: asisten AI lo bukan cuma bantu lo ngerjain tugas, tapi juga ngasih rekomendasi produk (alias iklan) yang nyambung banget sama kebutuhan lo.

Apa Artinya Buat Masa Depan AI?

Kalau kesepakatan Apple-Google terjadi, ini bakal jadi kerja sama AI paling berpengaruh sejak ChatGPT meledak.

Gemini bisa hadir di iPhone, Siri mungkin dapat otak baru, dan Apple bisa fokus ke UX, sementara Google urus AI-nya. Tapi di sisi lain, hal ini juga bisa memperkuat dominasi Google, sesuatu yang regulator di AS jelas nggak suka.

Kalau pengadilan mutusin buat pecah kongsi besar-besaran (Chrome dijual, data pencarian dibagi, dan seterusnya), masa depan internet bisa berubah total.

Kolaborasi Apple dan Google soal AI adalah momen penting dalam persimpangan antara inovasi dan regulasi. Di satu sisi, kita bisa dapat perangkat yang lebih canggih dan responsif. Tapi di sisi lain, dunia mungkin harus mempertimbangkan apakah dominasi beberapa pemain besar masih sehat buat perkembangan teknologi secara menyeluruh.

Yang jelas, pertarungan belum selesai dan 2025 bisa jadi titik balik besar dalam sejarah perkembangan AI dan internet seperti yang kita kenal.