Cutting-Edge

|

Premium

Ballerina 2025 (Spinoff)

Josias

Monday, June 30, 2025 at 6:00 PM

Ringkasan

Dibuat oleh AI

Seorang penari balet yang dibesarkan dalam dunia pembunuh bayaran memburu pelaku pembantaian keluarganya. Dalam prosesnya, ia menghadapi kebenaran gelap, pertarungan hidup-mati, dan batas emosi seorang manusia. Ballerina menawarkan aksi unik penuh koreografi memukau dan atmosfer khas dunia John Wick.

Ballerina adalah film aksi-thriller rilisan 2025 yang merupakan spinoff langsung dari semesta John Wick. Disutradarai oleh Len Wiseman dan diproduseri oleh Chad Stahelski serta Basil Iwanyk, film ini menggali sisi lain dari dunia pembunuh bayaran dengan tokoh utama seorang ballerina mematikan bernama Rooney (diperankan oleh Ana de Armas). Berlatar antara peristiwa John Wick: Chapter 3 dan Chapter 4, Ballerina menyajikan dunia gelap, elegan, dan brutal yang khas namun melalui sudut pandang baru seorang wanita yang terdorong oleh dendam dan harga diri.

Sinopsis

Rooney adalah seorang pembunuh bayaran terlatih dari "Ruska Roma", kelompok yang membesarkan John Wick. Setelah mengetahui bahwa keluarganya dibantai secara misterius, ia memulai misi balas dendam melintasi jaringan kejam dunia bawah tanah. Dalam pencariannya, Rooney menyusup ke lingkaran paling elit dalam organisasi The High Table, menghadapi pembunuh profesional, jaringan korup, dan ancaman yang jauh lebih besar dari yang ia perkirakan.

Di balik wajah cantiknya sebagai penari balet, tersembunyi kemampuan mematikan, keteguhan, dan rasa kehilangan yang membakar. Film ini memperluas mitologi semesta John Wick lewat perspektif karakter perempuan kuat yang memiliki gaya bertarung khas dan motivasi personal yang emosional.

Aspek Visual

Len Wiseman dan sinematografer Shane Hurlbut menyajikan tampilan visual yang ciamik: estetika gothic-modern, palet warna dingin, dan pencahayaan kontras tinggi membuat film ini tetap satu DNA dengan John Wick. Set lokasi melintasi Praha, Budapest, dan New York, dengan detail artistik yang tajam pada interior seperti studio balet, klub malam, hingga kuil pembunuh rahasia.

Koreografi aksi menjadi highlight utama. Ana de Armas menampilkan pertarungan penuh presisi dan kelenturan, memadukan teknik bela diri dengan gerakan balet yang membuat aksi terlihat artistik namun brutal. Adegan fight di studio balet yang bertransformasi jadi arena bunuh-bunuhan jadi salah satu klimaks yang paling diingat.

Aspek Audio

Skoring disusun oleh Marco Beltrami, dengan gabungan string klasik dan beat elektronik gelap yang membangun atmosfer gelisah dan penuh tensi. Sound design-nya juga presisi—dari langkah sepatu pointe yang menggetarkan panggung hingga dentingan senjata tajam yang menembus keheningan.

Audio tak hanya berfungsi sebagai pelengkap, tapi ikut memandu emosi: detak jantung pelan di momen-momen hening, lalu meledak bersamaan dengan aksi koreografis yang meletup.

Akting & Chemistry

Ana de Armas tampil menawan sekaligus mematikan. Ia berhasil memadukan sisi lembut seorang penari dengan kekuatan seorang pembunuh. Transformasinya terasa alami dan emosional. Karakter Rooney bukan sekadar action hero perempuan, tapi figur tragis yang terluka.

Penampilan Ian McShane (Winston), Lance Reddick (Charon), dan cameo Keanu Reeves sebagai John Wick memberikan koneksi langsung dengan semesta utama. Namun, fokus tetap dipegang Ana de Armas yang membawa film ini jadi miliknya sendiri. Karakter pendukung seperti mentor pembunuh (diperankan oleh Gabriel Byrne) juga menambah dimensi naratif.

Cerita & Naskah

Naskah garapan Shay Hatten menghadirkan kisah yang lebih personal dan emosional dibandingkan film John Wick. Tema balas dendam tetap jadi benang merah, namun Ballerina menyelam lebih dalam pada pertanyaan eksistensial: siapa aku jika tak lagi hidup untuk membalas dendam?

Meski premisnya sederhana, eksekusinya kaya akan nuansa: ada drama keluarga, pencarian jati diri, dan konfrontasi terhadap struktur kekuasaan dunia pembunuh. Dialog cenderung minimalis dan efisien, khas gaya John Wick Universe, namun berhasil menyampaikan emosi lewat visual dan ekspresi.



Pacing & Durasi

Film berdurasi 1 jam 57 menit ini punya pacing yang stabil. Ketegangan dibangun bertahap melalui investigasi, lalu memuncak di aksi bertubi-tubi di babak ketiga. Tidak terasa membosankan karena transisi antar adegan berjalan mulus dan punya tujuan emosional.

Beberapa kritikus mungkin akan menganggap babak awal agak lambat, tapi bagi yang menyukai pembangunan karakter, ini justru memperkuat keterikatan penonton dengan Rooney.

Cocok Ga Untuk Kamu?

Film ini menyasar penggemar berat semesta John Wick, pecinta aksi artistik, dan mereka yang mencari sosok protagonis wanita tangguh. Ballerina juga cocok untuk penonton yang menikmati film dengan elemen visual artistik dan narasi penuh rasa kehilangan.

Gaya film ini seperti gabungan antara John Wick dengan Black Swan dan Atomic Blonde. Elemen aksi elegan bercampur dengan tone psikologis dan atmosfer noir.

Ballerina adalah spinoff cerdas yang memperluas dunia John Wick dengan pendekatan segar. Ana de Armas membuktikan dirinya sebagai bintang aksi papan atas dengan performa total yang emosional dan fisikal. Film ini berhasil memadukan keindahan tari dan kekerasan dunia pembunuh dengan nuansa yang stylish, tragis, dan menghantui.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.