Gaming

|

in this topic.

Drama Subnautica 2 Memanas: Pendiri Asli Gugat Krafton, Berujung Saling Balas Tuduhan

Harish M

Jumat, 11 Juli 2025 pukul 12.24

Ringkasan

Dibuat oleh AI

Krafton dan mantan pimpinan Unknown Worlds tengah berseteru keras setelah penundaan Subnautica 2 ke 2026. Masalah utamanya: bonus $250 juta yang kini terancam gagal dibagikan ke tim. Krafton menuduh mantan pimpinan meninggalkan proyek, sedangkan pendiri studio, Charlie Cleveland, menyatakan dirinya dan tim malah digulingkan dan kini tengah menggugat Krafton ke pengadilan. Ini adalah salah satu drama paling panas di industri game tahun ini.

Game Subnautica 2 kini menjadi pusat konflik panas antara developer Unknown Worlds dan publisher mereka, Krafton Games. Semua bermula dari janji bonus sebesar $250 juta yang akan diberikan ke studio jika mereka mencapai target pendapatan sebelum akhir tahun 2025. Namun, penundaan game ke tahun 2026 membuat target itu tidak mungkin tercapai — dan menyebabkan guncangan besar.

Pada 2 Juli 2025, Krafton mengumumkan bahwa mereka mengganti kepemimpinan Unknown Worlds: CEO Steve Papoutsis dari Striking Distance Studios menggantikan Charlie Cleveland, Ted Gill, dan Max McGuire. Hanya seminggu kemudian, Subnautica 2 resmi ditunda hingga 2026, dengan alasan hasil testing internal menunjukkan bahwa game masih perlu banyak perbaikan sebelum Early Access.

Namun, menurut laporan dari jurnalis Bloomberg, Jason Schreier, penundaan ini bukan hanya soal kualitas. Disebutkan bahwa bonus $250 juta tersebut rencananya akan dibagi ke sekitar 100 karyawan, bahkan ada yang bisa menerima bonus miliaran rupiah. Tapi karena Subnautica 2 ditunda, kemungkinan besar bonus tersebut batal.

Krafton: Eks Eksekutif Gagal Pimpin, Fokus ke Proyek Pribadi

Krafton membalas dengan pernyataan resmi yang menyebut bahwa 90% dari bonus $250 juta sebenarnya dialokasikan untuk tiga pimpinan lama, yakni Charlie, Ted, dan Max. Namun mereka dituduh tidak terlibat aktif dalam pengembangan game, bahkan “meninggalkan proyek.” Krafton menyebut Charlie menolak kembali sebagai Game Director dan malah memilih fokus pada proyek film pribadinya.

Krafton mengatakan keputusan mengganti pimpinan adalah demi menjaga kualitas game. Mereka mengklaim tim developer yang tersisa masih bersemangat dan penuh komitmen, dan mereka berjanji akan memberikan kompensasi yang adil untuk semua tim yang terus bekerja keras demi Subnautica 2.

Charlie Cleveland: “Kami Tidak Meninggalkan Game Ini, Justru Kami Digulingkan”

Menanggapi tuduhan Krafton, Charlie Cleveland, co-founder Unknown Worlds dan kreator Subnautica, angkat bicara lewat blog pribadinya. Ia mengumumkan bahwa ia dan timnya kini menggugat Krafton secara hukum.

“Subnautica adalah karya hidup saya. Saya tidak pernah akan meninggalkannya atau tim hebat yang sudah mencurahkan hati mereka ke game ini.”

Charlie juga menegaskan bahwa tuduhan mereka ingin mengambil semua bonus untuk diri sendiri adalah salah besar.

“Kami selalu membagi keuntungan dengan tim. Bahkan saat kami menjual studio pun, kami membaginya. Jadi untuk bonus ini, tentu saja kami juga akan berbagi. Mereka layak mendapatkannya.”

Konflik ini masih jauh dari selesai. Tuntutan hukum sedang berjalan, dan nasib Subnautica 2 serta bonus jutaan dolar itu belum jelas. Tapi satu hal pasti: ini bukan hanya soal game, tapi soal keadilan, integritas, dan uang dalam jumlah besar.

Drama Subnautica 2 Memanas: Pendiri Asli Gugat Krafton, Berujung Saling Balas Tuduhan

Harish M

Jumat, 11 Juli 2025 pukul 12.24

Gaming

|

in this topic.

Ringkasan

Dibuat oleh AI

Krafton dan mantan pimpinan Unknown Worlds tengah berseteru keras setelah penundaan Subnautica 2 ke 2026. Masalah utamanya: bonus $250 juta yang kini terancam gagal dibagikan ke tim. Krafton menuduh mantan pimpinan meninggalkan proyek, sedangkan pendiri studio, Charlie Cleveland, menyatakan dirinya dan tim malah digulingkan dan kini tengah menggugat Krafton ke pengadilan. Ini adalah salah satu drama paling panas di industri game tahun ini.

Game Subnautica 2 kini menjadi pusat konflik panas antara developer Unknown Worlds dan publisher mereka, Krafton Games. Semua bermula dari janji bonus sebesar $250 juta yang akan diberikan ke studio jika mereka mencapai target pendapatan sebelum akhir tahun 2025. Namun, penundaan game ke tahun 2026 membuat target itu tidak mungkin tercapai — dan menyebabkan guncangan besar.

Pada 2 Juli 2025, Krafton mengumumkan bahwa mereka mengganti kepemimpinan Unknown Worlds: CEO Steve Papoutsis dari Striking Distance Studios menggantikan Charlie Cleveland, Ted Gill, dan Max McGuire. Hanya seminggu kemudian, Subnautica 2 resmi ditunda hingga 2026, dengan alasan hasil testing internal menunjukkan bahwa game masih perlu banyak perbaikan sebelum Early Access.

Namun, menurut laporan dari jurnalis Bloomberg, Jason Schreier, penundaan ini bukan hanya soal kualitas. Disebutkan bahwa bonus $250 juta tersebut rencananya akan dibagi ke sekitar 100 karyawan, bahkan ada yang bisa menerima bonus miliaran rupiah. Tapi karena Subnautica 2 ditunda, kemungkinan besar bonus tersebut batal.

Krafton: Eks Eksekutif Gagal Pimpin, Fokus ke Proyek Pribadi

Krafton membalas dengan pernyataan resmi yang menyebut bahwa 90% dari bonus $250 juta sebenarnya dialokasikan untuk tiga pimpinan lama, yakni Charlie, Ted, dan Max. Namun mereka dituduh tidak terlibat aktif dalam pengembangan game, bahkan “meninggalkan proyek.” Krafton menyebut Charlie menolak kembali sebagai Game Director dan malah memilih fokus pada proyek film pribadinya.

Krafton mengatakan keputusan mengganti pimpinan adalah demi menjaga kualitas game. Mereka mengklaim tim developer yang tersisa masih bersemangat dan penuh komitmen, dan mereka berjanji akan memberikan kompensasi yang adil untuk semua tim yang terus bekerja keras demi Subnautica 2.

Charlie Cleveland: “Kami Tidak Meninggalkan Game Ini, Justru Kami Digulingkan”

Menanggapi tuduhan Krafton, Charlie Cleveland, co-founder Unknown Worlds dan kreator Subnautica, angkat bicara lewat blog pribadinya. Ia mengumumkan bahwa ia dan timnya kini menggugat Krafton secara hukum.

“Subnautica adalah karya hidup saya. Saya tidak pernah akan meninggalkannya atau tim hebat yang sudah mencurahkan hati mereka ke game ini.”

Charlie juga menegaskan bahwa tuduhan mereka ingin mengambil semua bonus untuk diri sendiri adalah salah besar.

“Kami selalu membagi keuntungan dengan tim. Bahkan saat kami menjual studio pun, kami membaginya. Jadi untuk bonus ini, tentu saja kami juga akan berbagi. Mereka layak mendapatkannya.”

Konflik ini masih jauh dari selesai. Tuntutan hukum sedang berjalan, dan nasib Subnautica 2 serta bonus jutaan dolar itu belum jelas. Tapi satu hal pasti: ini bukan hanya soal game, tapi soal keadilan, integritas, dan uang dalam jumlah besar.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.