Film

|

in this topic.

Akhir Film 28 Years Later yang Kontroversial Bikin Fans Terbelah Jadi Dua Kubu— Ini Penjelasan Danny Boyle

Harish M

Senin, 30 Juni 2025 pukul 09.13

Ringkasan

Dibuat oleh AI

Film 28 Years Later menutup ceritanya dengan sekuens mengejutkan yang membuat para penggemar terbelah. Banyak yang menganggap adegan akhir terasa terlalu "goofy" dan berbeda dari nada serius film sebelumnya. Sutradara Danny Boyle dan penulis Alex Garland akhirnya buka suara soal keputusan kreatif ini, yang ternyata dimaksudkan untuk menyoroti bagaimana ingatan akan masa lalu bisa terdistorsi.

Akhir film 28 Years Later membuat penggemar terbelah karena momen terakhirnya yang aneh — termasuk referensi mengejutkan pada figur kontroversial Inggris — memicu perdebatan luas.

Meskipun cerita utama film ini sudah ditutup dengan emosional, adegan terakhirnya memperkenalkan karakter-karakter baru yang akan tampil di sekuel mendatang, 28 Years Later: The Bone Temple. Namun, perubahan nada cerita dari dramatis ke komikal lewat kemunculan geng pejuang aneh bernama “Jimmies” membuat banyak penonton merasa adegan itu terlalu tiba-tiba dan mengganggu atmosfer film.

Ending dari 28 Years Later

Tokoh utama muda, Spike, yang sedang diserang oleh sekumpulan zombie, tiba-tiba diselamatkan oleh sekelompok pejuang dengan kostum mirip Power Rangers, terinspirasi dari mendiang DJ Inggris Jimmy Savile — sosok terkenal di masa lalu yang kemudian diketahui sebagai pelaku kejahatan seksual berantai.

Pemimpin geng tersebut diperankan oleh Jack O'Connell dan disebut “Sir Jimmy Crystal”. Para pengikutnya juga menamai diri mereka "Jimmy", mengenakan tracksuit dan wig pirang. Banyak yang merasa ini aneh dan tidak cocok dengan keseluruhan nada film.

“Adegan terakhir dengan geng Jimmy bikin saya keluar dari pengalaman menonton,” tulis seorang penggemar di Reddit. “Rasanya terlalu konyol, kaya mimpi. Filmnya realistis tapi ini kayak lelucon.”

Namun, sebagian penggemar membela, menyebut bahwa itu merupakan simbol dari bagaimana orang-orang kehilangan struktur sosial dan menciptakan identitas dari sisa budaya pop sebelum kehancuran.

Soal referensi pada Jimmy Savile, fans mengingatkan bahwa timeline film menyimpang dari sejarah nyata — artinya dalam dunia film, Savile tak pernah terungkap sebagai penjahat, sehingga dia tetap jadi figur budaya yang “disembah”.

Penjelasan Danny Boyle

Dalam wawancara dengan Business Insider, sutradara Danny Boyle dan penulis Alex Garland menjelaskan bahwa tujuan mereka adalah menggambarkan bagaimana masa lalu bisa “disalahpahami” dan diputarbalikkan. Garland menyebut bahwa seluruh trilogi ini menggambarkan konflik antara mengenang masa lalu dan membangun masa depan — termasuk bagaimana masyarakat bisa memilih untuk melupakan atau memanipulasi sejarah.

Boyle menambahkan, “Dia [Savile] sama pentingnya dengan budaya pop, olahraga, sistem penghargaan. Semua itu berubah bentuk dalam ingatan kolektif yang kabur.”

Garland menyimpulkan, “Dia itu seperti kaleidoskop — versi aneh dan rusak dari memori budaya kita.”

Karakter-karakter ini adalah produk dari identitas Inggris yang telah menyimpang total pasca-kejatuhan masyarakat. Apa yang akan terjadi selanjutnya — dan bagaimana mereka akan berinteraksi dengan Jim (Cillian Murphy) — masih jadi misteri.

Akhir Film 28 Years Later yang Kontroversial Bikin Fans Terbelah Jadi Dua Kubu— Ini Penjelasan Danny Boyle

Harish M

Senin, 30 Juni 2025 pukul 09.13

Film

|

in this topic.

Ringkasan

Dibuat oleh AI

Film 28 Years Later menutup ceritanya dengan sekuens mengejutkan yang membuat para penggemar terbelah. Banyak yang menganggap adegan akhir terasa terlalu "goofy" dan berbeda dari nada serius film sebelumnya. Sutradara Danny Boyle dan penulis Alex Garland akhirnya buka suara soal keputusan kreatif ini, yang ternyata dimaksudkan untuk menyoroti bagaimana ingatan akan masa lalu bisa terdistorsi.

Akhir film 28 Years Later membuat penggemar terbelah karena momen terakhirnya yang aneh — termasuk referensi mengejutkan pada figur kontroversial Inggris — memicu perdebatan luas.

Meskipun cerita utama film ini sudah ditutup dengan emosional, adegan terakhirnya memperkenalkan karakter-karakter baru yang akan tampil di sekuel mendatang, 28 Years Later: The Bone Temple. Namun, perubahan nada cerita dari dramatis ke komikal lewat kemunculan geng pejuang aneh bernama “Jimmies” membuat banyak penonton merasa adegan itu terlalu tiba-tiba dan mengganggu atmosfer film.

Ending dari 28 Years Later

Tokoh utama muda, Spike, yang sedang diserang oleh sekumpulan zombie, tiba-tiba diselamatkan oleh sekelompok pejuang dengan kostum mirip Power Rangers, terinspirasi dari mendiang DJ Inggris Jimmy Savile — sosok terkenal di masa lalu yang kemudian diketahui sebagai pelaku kejahatan seksual berantai.

Pemimpin geng tersebut diperankan oleh Jack O'Connell dan disebut “Sir Jimmy Crystal”. Para pengikutnya juga menamai diri mereka "Jimmy", mengenakan tracksuit dan wig pirang. Banyak yang merasa ini aneh dan tidak cocok dengan keseluruhan nada film.

“Adegan terakhir dengan geng Jimmy bikin saya keluar dari pengalaman menonton,” tulis seorang penggemar di Reddit. “Rasanya terlalu konyol, kaya mimpi. Filmnya realistis tapi ini kayak lelucon.”

Namun, sebagian penggemar membela, menyebut bahwa itu merupakan simbol dari bagaimana orang-orang kehilangan struktur sosial dan menciptakan identitas dari sisa budaya pop sebelum kehancuran.

Soal referensi pada Jimmy Savile, fans mengingatkan bahwa timeline film menyimpang dari sejarah nyata — artinya dalam dunia film, Savile tak pernah terungkap sebagai penjahat, sehingga dia tetap jadi figur budaya yang “disembah”.

Penjelasan Danny Boyle

Dalam wawancara dengan Business Insider, sutradara Danny Boyle dan penulis Alex Garland menjelaskan bahwa tujuan mereka adalah menggambarkan bagaimana masa lalu bisa “disalahpahami” dan diputarbalikkan. Garland menyebut bahwa seluruh trilogi ini menggambarkan konflik antara mengenang masa lalu dan membangun masa depan — termasuk bagaimana masyarakat bisa memilih untuk melupakan atau memanipulasi sejarah.

Boyle menambahkan, “Dia [Savile] sama pentingnya dengan budaya pop, olahraga, sistem penghargaan. Semua itu berubah bentuk dalam ingatan kolektif yang kabur.”

Garland menyimpulkan, “Dia itu seperti kaleidoskop — versi aneh dan rusak dari memori budaya kita.”

Karakter-karakter ini adalah produk dari identitas Inggris yang telah menyimpang total pasca-kejatuhan masyarakat. Apa yang akan terjadi selanjutnya — dan bagaimana mereka akan berinteraksi dengan Jim (Cillian Murphy) — masih jadi misteri.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.